ApakahAnda mencari gambar tentang Puisi Gus Mus Islamkah Aku? Jelajahi koleksi gambar, foto, dan wallpaper kami yang sangat luar biasa. Gambar yang baru selalu diunggah oleh anggota yang aktif setiap harinya, pilih koleksi gambar lainnya dibawah ini sesuai dengan kebutuhan untuk mulai mengunduh gambar.
PUISI"TUHAN! ISLAMKAH AKU" karya KH. MUSTOFA BISRI (Gus Mus) 33,335 views Oct 12, 2018 381 Dislike Share Save Khairulanam 441 subscribers Salam sastra! Mari kita hidupkan sastra puisi Indonesia,
gusmus; islam; adil; jahiliyah/fanatisme; amalan; canda nabi; Allah; dakwah; doa; idul fitri; snmptn; bahasa; muktamar NU; KH. Abdullah Salam Kajen; haul; ipad
PuisiGus Mus; Puisi Gus Mus. 06 March 2016 23:59 By Admin. Share Tweet Google+ Pinterest. Islam agamaku nomor satu di dunia Tuhan, Islamkah aku? Share Tweet Google+ Pinterest. Populer Terkini. Penyidik Gakkum KLHK Serahkan Tersangka PETI Serta Barang Bukti ke Kejari Parimo. 17 hours ago
MembacaPuisi Gus Mus. Belajar membaca pelbagai karya sastra baik Indonesia, Daerah, Dan Dunia..
Islamsajadahku. Islam kitabku. Tuhan, Islam kah aku?" Mustofa Bisri atau yang terkenal dengan sebutan Gus Mus membacakan penggalan bait puisi diatas pada saat perayaan 26 Tahun Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri) di Gedung Kesenian Jakarta. Jaya Suprana menuturkan alasannya mengapa memilih Gus Mus lantaran beliau adalah sosok kiai yang tidak biasa.
PuisiGus Mus . ISLAMKAH AKU( هل انا مسلم ) . Islam agamaku nomor satu di dunia Islam benderaku berkibar di mana-mana Islam tempat ibadahku mewah bagai istana Islam tempat sekolahku tak kalah
PanggungPuisi Gus Mus ( 3 )" LALU AKU HARUS BAGAIMANA. ? "Aku pergi Tahlil kau bilang amalan jahil Aku baca Shalawat Burdah kau bilang itu Bid'ah
Vp7GK. Gus Mus Aku ingin seperti santri berbaju putih yang tiba-tiba datang menghadapmu Duduk menyentuhkan kedua lututnya pada lutut agungmu Meletakkan kedua telapak tangannya di atas paha-paha muliamu Lalu aku akan bertanya! Ya Rasulullah… Tentang Islamku! Ya Rasulullah… Tentang imanku! Ya Rasulullah… Tentang ihsanku! Ya Rasulullah… Mulut dan hatiku bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan engkau Ya Rasulullah utusan Allah Tapi ku sembah juga diriku Astagfirullah… Dan risalahmu hanya kubaca bagai sejarah Ya Rasulullah… Setiap saat jasad ku shalat Setiap kali tubuhku bersimpuh Diriku jua yang ku ingat Setiap saat ku baca salawat setiap kali tak lupa ku baca salam Assalamualaika ayyuha Nabiyu warahmatullahi wabarakatuh Salam kepadamu wahai Nabi juga rahmat berkat Allah Tapi, tak pernah ku sadari Apakah dihadapan ku kau menjawab salam ku Bahkan apakah aku menyalamimu Ya Rasulullah… Ragaku berpuasa dan jiwaku ku lepas bagai kuda Ya Rasulullah… Sekali-kali kubayar zakat dengan niat dapat balasan kontan dan berlipat Ya Rasulullah… Aku pernah naik haji, sambil menaikkan gengsi Ya Rasulullah… Sudah Islamkah aku? Ya Rasulullah… Aku percaya Allah dan sifat-sifatnya Aku percaya malaikat, percaya kitab-kitab suci-Nya Percaya Nabi-nabi utusan-Nya Aku percaya akhirat Percaya qada qadaar-Nya seperti yang kucatat dan ku hafal dari ustad Tapi aku tak tahu seberapa besar itu mempengaruhi laguku Ya Rasulullah… Sudah Imankah aku? Ya Rasulullah… Setiap ku dengar panggilan aku menghadap Allah Tapi apakah Ia menjumpaiku Sedang wajah dan hatiku tak menentu Ya Rasulullah… Dapatkah aku berihsan? Ya Rasulullah… Ku ingin menatap meski sekejap wajahmu yang elok mengelok Setelah sekian lama mataku hanya menangkap gelap Ya Rasulullah… Ku ingin mereguk senyummu segar setelah dahaga dipadang kehidupan hambar hampir membuatku terkapar Ya Rasulullah… Meski secercah teteskan cahayamu Buat bekalku sekali lagi menghampiri-Nya
Islam agamaku, nomor satu di dunia Islam benderaku, berkibar dimana-mana Islam tempat ibadahku, mewah bagai istana Islam tempat sekolahku, tak kalah dengan lainnya Islam sorbanku Islam sajadahku Islam kitabkuIslam podiumku, kelas eksklusif yang mengubah cara dunia memandangku Tempat aku menusuk kanan-kiri  Islam media-massaku, gaya komunikasi islami masa kini Tempat aku menikam sana-sini Islam organisasiku Islam perusahaanku Islam yayasanku Islam instansiku, menara dengan sejutaPengeras suara Islam muktamarku forum hiruk-pikuk tiada taraIslam bursaku Islam warungku, hanya menjual makanan sorgawi Islam supermarketku, melayani segala keperluan manusiawi Islam makanankuIslam teaterku, menampilkan karakter-karakter suciIslam festivalku, memeriahkan hari-hari mati Islam kausku Islam pentaskuIslam seminarku, Membahas semuaIslam upacaraku, menyambut segalaIslam puisiku, menyanyikan apa?Tuhanku, Islamkah aku? Rembang, 1/1413 Mustofa Bisri gusmusgusmu
Jakarta – “Islam agamaku, nomor satu di dunia. Islam benderaku, berkibar di mana-mana. Islam tempat ibadahku, mewah bagai istana. Islam tempat sekolahku, tak kalah dengan lainnya. Islam sorbanku. Islam sajadahku. Islam kitabku. Tuhan, Islam kah aku?” Mustofa Bisri atau yang terkenal dengan sebutan Gus Mus membacakan penggalan bait puisi diatas pada saat perayaan 26 Tahun Museum Rekor-Dunia Indonesia Muri di Gedung Kesenian Jakarta. Jaya Suprana menuturkan alasannya mengapa memilih Gus Mus lantaran beliau adalah sosok kiai yang tidak biasa. Dia sempat mengatakan bahwa, “Sekarang kita semua cenderung sibuk memperebutkan kekuasaan dan jabatan, tetapi kiai satu ini justru merusak pasaran. Ia mempermalukan orang lain dengan menolak jabatan. Makanya, saya undang baca puisi.” Kemudian dia menambahkan, “Kita ini sangat hebat dalam menyerap kebudayaan luar menjadi kebudayaan Indonesia. Kita lihat bagaimana agama Islam, Kristen, Buddha, Hindu, berkembang dalam bentuk Indonesia. Ini adalah sebuah pesan bahwa kita harus menjaga keberagaman. Menjaga keberagaman itu harga mati.” Ikhsan Djuhandar –